MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
“ Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan Dampaknya bagi Kemiskinan"
Disusun
Oleh :
NAMA : Angela Tesalonika Christy
NPM : 10315757
KELAS : 1TA07
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
DOSEN : EMILIANSHAH BANOWO
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan Dampaknya bagi Kemiskinan” dengan tepat waktu.
Makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan dampaknya bagi Kemiskinan. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Depok,
17 Januari 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
1.
Kata Pengantar ………………………………………........….......... 2
2.
Daftar Isi
……………………………..........................................…. 3
3.
BAB I
Pendahuluan …………………………………...................... 4
1.1
Latar
Belakang .....…………………................................................. 4
1.2
Rumusan
Masalah …………………................................................. 4
1.3
Tujuan
Pembelajaran ……………..................................................... 4
4.
BAB II
Pembahasan ……………………..........................................5
2.1
Pengertian dari Ilmu Pengetahuan...……...........................................5
2.2
Pengertian dari Teknologi……………...............................................5
2.3
Kemiskinan .....………………………...............................................5
2.4
Dampak dari
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi Kemiskinan…7
5.
BAB III Penutup
…………………………...................................... 8
3.1
Kesimpulan
……………………………...........................................8
6.
Daftar Pustaka
………………………..............................................9
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
memiliki hubungan dengan kehidupan manusia, namun tak semua manusia dapat
menikmatinya dikarenakan factor tertentu, seperti kemiskinan. Padahal melalui
ilmu pengetahuan, manusia dapat meningkatkan taraf kehidupannya menjadi lebih
baik. Semakin tinggi ilmu pengetahuan dicapai oleh seseorang, maka semakin
tinggi juga cara berpikir orang tersebut, baik dalam hal sederhana maupun dalam
melihat dan menyelesaikan suatu masalah. Selain
Ilmu Pengetahuan, Teknologi yang semakin berkembang mempengaruhi sosial
masyarakat. Perkembangan Teknologi yang semakin hari semakin maju membuat semua
kegiatan atau aktivitas manusia menjadi lebih mudah, bahkan bisa dilakukan tanpa
harus berpindah tempat. Hal ini tentunya berpengaruh dengan sosialisasi pada
masyarakat, karena orang-orang tersebut yang sudah dimanjakan oleh teknologi
membuat individu tidak lagi memikirkan masyarakat yang ada disekitar. Mereka
akan lebih peduli terhadap kepentingannya sendiri dan tidak memikirkan dampak
negatif yang akan terjadi. Selain itu, teknologi juga dapat membuat tenaga dari
manusia menjadi tidak berguna lagi sehingga menyebabkan orang lain bisa
kehilangan pekerjaannya. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan dan teknologi
memiliki dampak besar bagi kehidupan social manusia.
1.1 Rumusan Masalah
2.1
Apa pengertian dari Ilmu Pengetahuan ?
2.2
Apa pengertian Teknologi ?
2.3
Apa saja tentang Kemiskinan ?
2.4
Apa saja dampak
dari ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemiskinan ?
1.2 Tujuan Pembelajaran
3.1
Untuk
mengetahui apa itu ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.2
Untuk mengetahui seberapa besar dampak ilmu
pengetahuan dan teknologi bagi kemiskinan.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan
Secara etimologi kata ilmu dalam
bahasa Arab “ilm” yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui.
Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu
pengetahuan. Dengan kata lain, Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar
untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia
dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, perlu berpangkal
pada teori kebenaran pengetahuan :
1.
Pengetahuan dianggap benar
apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi) yang
terdahulu.
2.
Pengetahuan dianggap benar
apabila ada kesesuaian dengan kenyataan.
3.
Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai
konsekwensi praktis dalam diri yang mempunyai pengeahuan itu.
2.2
Pengertian Teknologi
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan, dan kenyamanan
hidup manusia. Penggunaan
teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi
alat-alat sederhana, kemudian
alat-alat sederhana tersebut lebih dikembangkan lagi sampai saat ini, yang
semakin hari semakin canggih dan bertujuan untuk
memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan yang
mungkin dihadapi.
2.3
Kemiskinan
2.3.1
Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat
berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan
dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami
istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya
dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut
ilmiah yang telah mapan, dll. Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman
utamanya mencakup:
o Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan
sehari-hari, sandang, perumahan, dan
pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
o Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal
ini termasuk pendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang
lainnya.
o Gambaran tentang kurangnya penghasilan
dan kekayaan yang memadai.
Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik
dan ekonomi
di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan
di luar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja
melarang.
2.3.2
Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
- Penyebab individual, atau patologis, yang
melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari
si miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak
mengukur pemasukan.
- Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan
dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota
keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.
- Penyebab sub-budaya (subcultural), yang
menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau
dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah tergoda
dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
- Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai
akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh
dari aksi orang lain lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh
orang atau pihak lain. Contoh lainnya adalah perbudakan.
- Penyebab struktural, yang memberikan alasan
bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai
akibat dari kemalasan, namun di Amerika
Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki
jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu,
orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati
atas garis kemiskinan
2.3.3
Menghilangkan Kemiskinan
Tanggapan utama terhadap kemiskinan adalah:
- Bantuan kemiskinan, atau membantu secara
langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari
masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan. Di Indonesia salah satunya berbentuk
BLT.
- Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam
kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan
perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan
lain-lain.
- Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan
bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera
menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih
mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau
keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan. Persiapan bagi yang lemah
juga dapat berupa pemberian pelatihan sehingga nanti yang bersangkutan dapat
membuka usaha secara mandiri.
2.4
Dampak
dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi Kemiskinan
Ilmu
Pengetahuan memiliki dampak bagi kemiskinan, hal ini bisa dilihat dari orang
kaya yang mampu memiliki pendidikan yang tinggi akan berbeda dengan orang-orang
yang tidak memiliki pendidikan. Orang kayapun mengganggap pendidikan sebagai
hal yang utama dalam mencapai kesuksesan, sedangkan orang miskin mengganggap
pendidikan adalah suatu keberuntungan apabila bisa memilikinya, karena hal ini
kebanyakan orang yang berpendidikan penuh dengan perhitungan, berbeda dengan
orang miskin yang hanya pasrah dengan kehidupannya. Selain itu, masih banyak
orang miskin yang buta huruf, alias tidak dapat membaca ataupun menulis,
padahal apabila seorang pemulung sampah bisa membaca dan menulis akan ada
kemungkinan baginya untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan memperoleh
penghasilan yang lebih banyak. Selain Ilmu Pengetahuan, Teknologipun memiliki
dampak yang sama besarnya bagi kemiskinan. Teknologi tentunya makin hari makin
berkembang, bahkan hal yang tak sempat kita pikirkan, tiba-tiba sudah menjadi
suatu objek ciptaan dari seorang penemu. Teknologipun dapat mengenyampingkan
orang-orang, contohnya seperti pekerja di suatu pabrik, ketika ada teknologi
terbaru yang dapat melakukan pekerjaan lebih maksimal dari apa yang pekerja
dapat lakukan, maka akan terjadi pemecatan pekerja dari pabrik tersebut yang
mengakibatkan bertambahnya angkah pengangguran. Pengangguran mengawali
kemiskinan, artinya teknologi berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat. Bagi siapa saja yang bisa menguasai IPTEK maka ia akan
bisa maju dan berkembang di era globalisasi sekarang ini. Dan bagi yang tidak
bisa menguasai IPTEK, maka akan tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan
zaman. Bila perkembangan zaman terus melaju pesat sedangkan ada masyarakat yang
buta dengan IPTEK maka mereka akan tertinggal dan mungkin saja bisa menjadi
miskin (bagi mereka
yang masih diatas garis kemiskinan) atau menjadi lebih miskin lagi (bagi mereka
yang sudah miskin dari awalnya), karena cara lama yang
mereka gunakan sudah tidak efektif dan efisien lagi di zaman sekarang ini.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari pembahasan yang ada, dapat disimpulkan bahwa :
-
Ilmu Pengetahuan dapat meningkatkan taraf kehidupan
manusia.
- Teknologi dapat memecahkan suatu permasalahan dan
dapat mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaannya.
- Kemiskinan bisa terjadi karena rendahnya ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mereka ketahui.
- Kemiskinan dapat teratasi apabila semua manusia dapat
menjangkau atau memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA