Powered By Blogger

Minggu, 18 Agustus 2019

Runtuhnya JPO Pasar Minggu

Kondisi Jembatan Penyeberangan orang di Kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang roboh pada, Sabtu (24/9/2016). (Akhdi Martin Pratama)
               
Pada hari Sabtu tanggal 24 September 2019 jembatan penyeberangan orang (JPO) Pasar Minggu, Jakarta, ambruk di tengah-tengah guyuran hujan dan terpaan angin kencang. Seperti diketahui, JPO ini roboh sekitar pukul 15.00 WIB. Dari informasi yang beredar, akibat kejadian ini ada sejumlah korban luka-luka dan meninggal dunia. Selain itu, arus lalu lintas juga tersendat dan menimbulkan kemacetan parah.
Dalam penelusuran Kompas.com, jembatan ini pada tahun 2014 sempat diberitakan berbahaya bagi pengguna atau warga yang melintas. Hal tersebut disebabkan, banyak baut yang terlepas dari tempatnya, akibatnya ketika diinjak lapisan terluar jembatan ini akan sedikit jeblos.
Selain itu, menanggapi peristiwa yang ada menurut Kepala Divisi Kelayakan Laboratorium Struktur dan Material Teknik Sipil Universitas Indonesia, Josia Irwan Rastiandi, JPO yang ambruk tersebut sudah tidak layak pakai. Karenanya, dia menilai tidak tepat jika penyebab musibah JPO ini karena papan reklame.
Menurut Josia, “Kalau sudah didesain dari awal tidak masalah. Kalau tidak didesain dari awal itu masalah. Kemarin banyak sekali yang menutupi jembatan penyeberangan, salah satunya reklame”. Selain itu, Josia mengatakan yang menyebabkan JPO rubuh adalah karena letak reklame yang jatuh pada tumpuan penyangga, sementara penyangga tersebut sudah berkarat. "Belum lagi ada angin dan beban horisontal tambahan. Hubungan railing-nya dengan jembatan itu sudah berkarat. Itu menyebabkan jembatan roboh," kata Josia.
Sementara itu, Josia memandang penanggung jawab JPO juga harus membuka informasi apakah jembatan sudah disetujui fungsinya untuk ditempelkan papan reklame. Sebab, sebagian JPO di Jakarta tidak memenuhi kualifikasi untuk adanya penambahan beban. "Beban horisontal penyeberangan, ditambah dengan beban horisontal dengan adanya papan reklame. Artinya kalau ada tambahan maka harus ada assestmen dulu. Nah kami tidak tahu sudah ada atau belum" tandas dia. 
Peristiwa ini mestinya menyadarkan kalau perawatan dan pemeriksaan integritas aset (asset integrity monitoring) untuk fasilitas publik harus dilakukan dengan serius dan teliti, bahkan bila perlu hasil monitoring dan perawatan itu dapat diketahui oleh publik dengan menempelkan segel atau semacam pemberitahuan waktu terakhir pemeriksaan dan tentunya perlu diberi juga tanda pembatas larangan untuk digunakan apabila JPO yang bersangkutan berpotensi bahaya dan harus segera direnovasi. Berikut ini dilampirkan dokumentasi-dokumentasi saat peristiwa runtuhnya JPO Pasar Minggu.





Sumber: atmonadi.wordpress.com



Kamis, 10 Januari 2019

Rumah Tahan Gempa Terbuat dari Styrofoam? (Universitas Gunadarma Review)

Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata "Styrofoam"? kebanyakan orang pasti berpikir tentang wadah makanan sekali pakai atau bahan pengemas. Styrofoam memiliki arti lain untuk satu produsen rumah modular Jepang, itu adalah bahan bangunan masa depan. Mengapa demikian? Karena Styrofoam merupakan material utama dari inovasi rumah tahan gempa. Selain tahan gempa, styrofoam tidak membusuk atau berkarat dan tidak berisiko kutu rayap, sehingga rumah styrofoam dianggap sangat tahan lama. Keuntungan lain dari rumah kubah Styrofoam adalah bahwa penggunaannya sangat dapat disesuaikan dengan keinginan dan kepentingan dari sang pemilik rumah tersebut. Mereka dapat digunakan sebagai tempat tinggal permanen, losmen atau bahkan hotel kecil, karena rumah dome ini sangat mudah dan murah untuk dibangun,serta mereka juga dapat digunakan sebagai perumahan sementara jika terjadi bencana.
Menurut oddycentral.com, produsen rumah Japan Dome House, sudah menjual rumah styrofoam selama 15 tahun terakhir di Jepang. Rumah styrofoam semakin popular setelah gempa berkekuatan 7,0 skala richter mengguncang prefektur Kumamoto, Jepang.
Rumah Styrofoam atau rumah dome ini memiliki bentuk yang tidak asing dan bisa membuat kita teringat akan masa kecil kita, yaitu berbentuk seperti rumah teletubies. Penting untuk dicatat bahwa Japan Dome House tidak menggunakan Styrofoam biasa. Menurut RealEstate.co.jp, butiran Styrofoam biasa diperluas 50% sampai dengan 60% dari ukuran biasa sehingga menyerap oksigen lebih banyak. Pada styrofoam jenis baru, butiran diperkecil hingga 20% untuk meminimalisir penyerapan oksigen. Selain itu, rumah teletubies ini hanya memiliki bobot 80kg, sangat ringan bukan? Ya, tentu sangat ringan dibanding berat rumah pada umumnya.
Penasaran dengan bentuk rumah stryrofoam ini? 
Berikut beberapa dokumentasi dari rumah Styrofoam ini.

1. Ini adalah tampak dari komplek perumahan teletubies di Jepang

Sumber: http://www.odditycentral.com

2. Tampak lain dari komplek perumahan teletubies yang terlihat lucu dan nyaman

Sumber: http://www.odditycentral.com

Sumber: http://www.odditycentral.com

3.  Proses pembuatan rumah teletubies, jelas terbuat dari bahan utama Styrofoam bukan?

Sumber: http://www.odditycentral.com

4. Salah satu contoh interior dalam rumah teletubies ini dapat dikreasikan sesuai dengan selera pemilik.

 Sumber: http://www.odditycentral.com

Tahan dulu teman, saksikan video berikut ini!

Sumber: youtube.com

Bagaimana pendapat kalian setelah melihat penampakan dari rumah styrofoam ini? Sangat unik dan bagus pastinya!
Hal ini membuktikan bahwa sekalipun Jepang merupakan daerah yang sangat rawan gempa yang artinya resiko untuk kehilangan keluarga, harta, dan segalanya, tidak membatasi mereka untuk mencari segala cara untuk bertahan hidup, seperti dengan menciptakan inovasi ini. Siapa sangka bahan yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari merupakan bahan utama dari rumah yang tahan gempa dan bisa menjadi harapan bagi masyarakat yang ada di daerah rawan gempa. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua!

Nama  : Angela Tesalonika Christy
NPM   : 10315757
Kelas   : 4TA04
Dosen  : I Kadek Bagus Widana Putra
Jurusan: Teknik Sipil