Powered By Blogger

Sabtu, 10 Juni 2017

TUGAS I

RISET OPERASIONAL





Nama               : Angela Tesalonika C.
NPM               : 10315757
Kelas               : 2TA04
Dosen              : Adi Kresno






JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017



A.                Sejarah Riset Operasional
Pada mulanya Riset Operasi tidak terlepas dari perang dunia ke II. karena terjadinya perang maka terjadi sebuah kebutuhan, iyalah bagaimana cara mengalokasikan sumber sumber daya yang sangat terbatas kepada berbagai elemen operasi militer dalam sebuah kegiatan secara efektif , Karena itulah pemimpin pemimpin perang meminta saran kepada ahli dalam bidang sains untuk melakukan pendekatan ilmiah untuk menghadapi permasalahan dan melakukan upaya pemecahannya secara strategis.
Pada tahun 1939 G.A Robert dan E.C Willia, mengembangkan untuk pertama kalinya sebuah sistem komunikasi untuk Angkatan Udara(AU) Inggris. Kemudian pada tahun1940 , Riset Operasi digunakan oleh McClosky dan Trefthen dari Inggris untuk menenmukan suatu alat baru untuk mendeteksi kegiatan militer musuh, mulai dari situlah ditemukan alat pendeteksi yaitu Radar. Pada saat Amerika terlibat dalam perang dunia , 1942-1943 dibentuklah divisi Riset Analisis.
Setelah perang berakhir , keberhasilan pada bidang militer menarik perhatian para industriawan, mereka memperdalam teknik teknik yang ada untuk kegiatan perusahaan. Secara lebih khusus banyak permasalahan dapat terselesaikan dengan menggunakan teknik Riset Operasi.


B.                 Pengertian dan Tujuan dari Riset Operasional
Riset operasi, atau disebut riset operasional di Eropa, adalah cabang interdisiplin dari matematika terapan dan sains formal yang menggunakan model-model seperti model matematika, statistika, dan algoritma untuk mendapatkan nilai optimal atau nyaris optimal pada sebuah masalah yang kompleks. Riset operasi biasanya digunakan untuk mencari nilai maksimal (profit, performa lini perakitan, hasil panen, bandwith dll) atau nilai minimal (kerugian, risiko, biaya, dll) dari sebuah fungsi objektif. Riset operasi bertujuan membantu manajemen mendapatkan tujuannya melalui proses ilmiah.

C.                Model-model Riset Operasi
Terdapat beberapa klarifikasi model dalam riset operasi yaitu sebagai berikut:
1.                  Model Matematik
Model matematik menggunakan simbol-simbol pada matematika dalam penggunaannya. Adapun 2 model matematik yaitu:
a)      Model Probablistik, yaitu membahas untuk situasi yang tidak pasti.
Contoh : “Apakah hari ini akan hujan?”
b)      Model Deterministik, yaitu membahas untuk situasi yang pasti.
Contoh : “5+5=10”
2.                  Model Analog
Model Analog mempunyai suatu kondisi yang dapat dianalogikan melalui ciri ciri yang ada, contoh nya adalah pada jam dinding (Jarum pendek menunjukan waktu jam, jarum panjang menit , dan jarum detik).
3.                  Model Iconic
Model Iconic merupakan suatu model yang berbentuk  sebuah penyajian berupa fisik dari apa yang ada , contoh pensil , pena dan lain-lain. Model Iconic dapat di observasi (diamati), di pegang atau sentuh , dan dapat di jelaskan akan tetapi sulit untuk di manipulasi.

D.                Tahapan umum dalam Riset Operasional
Terdapat 5 tahapan umum dalam melakukan Riset Operasional, yaitu sebagai berikut:
1.                  Merumuskan Masalah
·         Menggambarkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan atau organisasi.
2.                  Membentuk Model Matematis
·    Membuat kedalam model matematis agar membuat permasalahan dapat lebih jelas dan dimengerti dalam mengetahui hubungan yang saling terkait
3.                  Mencari Penyelesaian Masalah
·       Alat Analisa pada Riset Operasi dipilih alat mana yang akan digunakan dalam memecahkan masalah tersebut
4.                  Menguji (validasi) Model
·         Proses pengecekan apakah model tersebut dapat mencerminkan dari apa yang di wakili.
Model ini difungsikan sebagai dasar pengujian validasi dengan memperbandingkan hasil masa lalu dengan masa kini dan harus memberikan hasil yang sama.
5.                  Melaksanakan Keputusan
·         Langkah menjalankan keputusan yang sesuai dengan apa yang telah dibuat pembuatan keputusan.
Sangat penting pada langkah ini karena pelaksanaan keputusan memberikan kepastian bahwa masalah dapat diselesaikan dengan baik dan juga dapat memperbaiki kekuarangan yang ada.


E.                 Pemecahan Masalah dalam Riset Operasional
Adapun teknik-teknik pemecahan masalah dalam riset operasional sebagai berikut:
1.                  Linier Programing
Linear programming (program linier) merupakan salah satu teknik penyelesaian riset operasi dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-masalah optimasi (memaksimalkan atau meminimumkan) tetapi hanya terbatas pada masalah-masalah yang dapat diubah menjadi fungsi linier. Demikian pula kendala-kendala yang ada juga berbentuk linier.
Secara khusus, persoalan program linier adalah suatu persoalan untuk menentukan besarnya masing-masing nilai variable (variable pengambilan keputusan) sedemikian rupa sehingga nilai funsi tujuan atau objektif (objective function) yang linier menjadi optimum (maksimum atau minimum) dengan memperhatikan pembatasan-pembatasan (kendala-kendala) yang ada yaitu pembatasan ini harus dinyatakan dengan ketidaksamaan yang linier (linear inequalities).
2.                  Metode Dualitas
Secara sitematis, dualitas merupakan alat bantu masalah Linier Programing, yang secara langsung didefinisikandari persoalan aslinya (LP Primal).
3.                  Metode Transportasi
Merupakan metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk, ke tempat-tempat yang membutuhkan, secara optimal.
4.                  Teori Jaringan Kerja (Network Planning)
Adalah gabungan dari dua tekhnik analisi, yaitu Critical Path Method (CPM) dan Project Evaluation and Review Technique (PERT) yang digunakan untuk perencanaan, penjadwalan, pengawasan, dan pengambilan keputusan terhadap proyek yang sedang berjalan.
5.                  Metode Simpleks
Metode simpleks adalah suatu metode yg secara matematis dimulai dr suatu pemecahan dasar yg feasibel (basic feasible solution) ke pemecahan dasar feasibel lainnya dan dilakukan secara berulang-ulang (iteratif) sehingga akhirnya diperoleh suatu pemecahan dasar yang optimum.
Metode grafik tidak dapat menyelesaikan persoalan linear program yang memilki variabel keputusan yang cukup besar atau lebih dari dua, maka untuk menyelesaikannya digunakan Metode Simplex.

§             Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, antara lain:
1.                  Nilai kanan (NK / RHS) fungsi tujuan harus nol (0).
2.                  Nilai kanan (RHS) fungsi kendala harus positif. Apabila negatif, nilai tersebut harus dikalikan –1.
3.                  Fungsi kendala dengan tanda “_” harus diubah ke bentuk “=” dengan menambahkan variabel slack/surplus. Variabel slack/surplus disebut juga variabel dasar.
4.                  Fungsi kendala dengan tanda “_” diubah ke bentuk “_” dengan cara mengalikan dengan –1, lalu diubah ke bentuk persamaan dengan ditambahkan variabel slack. Kemudian karena RHS-nya negatif, dikalikan lagi dengan –1 dan ditambah artificial variabel (M).
5.                  Fungsi kendala dengan tanda “=” harus ditambah artificial variabel (M).

F.                 Manfaat atau kegunaan Riset Operasi :
1.                  Merupakan alat untuk pengambilan keputusan dari berbagai sumber daya yang tersedia.
2.                  Riset oprasi berusaha menetapkan arah tindakan terbaik (optimum) dari sebuah masalah keputusan dibawah pembatasan sumber daya terbatas.
3.                  Memberikan pengembangan dari beberapa sektor, seperti teknik dan ilmu perhitungan, ilmu politik, matematik, ekonomi, teori probabilitas dan statistik
4.                  Memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan kegiatan kerja dalam bidang industri, bisnis, dan manajemen.

G.                Contoh Riset Operasional
Berikut ini contoh soal cerita program linear yang sering terjadi dalam kehidupan nyata dan penyelesaiaannya menggunakan metode grafik. 
1.          Sebuah industri memproduksi 2 jenis barang yaitu P1 da P2, masing-masing produk memerlukan bahan baku A dan B. Harga jual tiap satuan P1 adalah Rp.150,- dan P2 adalah Rp 100,-. Bahan baku A tersedia sebanyak 600 satuan dan bahan baku B tersedia sebanyak 1000 satuan. Barang P1 membutuhkan 1 satuan A dan 2 satuan B, sedangkan P2 membutuhkan masing-masing satu satuan bahan baku A dan B.

Semua informasi yang tersedia dapat dituangkan dalam tabel berikut ini.

Bahan Produksi
Jenis Barang
Bahan yang tersedia
P1
P2
A
1
1
600
B
2
1
1000
Harga jual
Rp.150
Rp.100

Masalah dari soal di atas adalah bagaimana menentukan jumlah produksi P1 dan P2 sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang semaksimum mungkin.
Pertanyaan:
a.)     Bagaimana model matematisnya ?
b.)    Berapa keuntungan maksimum dan produksi maksimum tiap produk ? selesaikan dengan menggunakan metode grafik.

Jawab :
a.)          Model matematisnya
      Variabel keputusan
X1  = P1
X2  = P2
Fungsi Tujuan à Zmax = Rp. 150x1 + Rp.100x2
Fungsi Kendala :
1)      x1 + x2 ≤ 600 (P1)
2)      2x1 + x2 ≤ 1000 (P 2)
x1, x2 ≥ 0

b.)          Membuat Grafik
§  x1 + x2 = 600 (P1)
Jika X1 = 0,            maka    X2 = 600
Jika X2 = 0,            maka    X1 = 600
§  2x1 + x2 = 1000 (P2)
Jika X1 = 0,            maka    X2 = 1000
Jika X2 = 0,            maka    X1 = 1000/2 = 500

    
Dari penyelesaian diatas maka didapati grafik sebagai berikut:

Berdasarkan grafik, dapat ditemukan titik maksimum berikut:
A = (0,0)
B = (500,0)
C = ?
D = (0,600)




§     Mencari titik C
x1 + x2   = 600
2x1 + x2 = 1000
         -x1 = -400
           x1 = 400

ü x1 = 400    
   x1 + x2 = 600
400 + x2  = 600
           x2 = 600 – 400
           x2 = 200            jadi, titik C (400, 200)

Fungsi tujuan à Zmax = Rp. 150x1 + Rp.100x2
 A = (0,0) =  Rp. 150(0) + Rp.100(0) = Rp.0,-
 B = (500,0) = Rp. 150(500) + Rp.100(0) = Rp. 75.000,-
C = (400,200) = Rp. 150(400) + Rp.100(200) = Rp.80.000,-
D = (0,600) =  Rp. 150(0) + Rp.100(600) = Rp.60.000,-

Jadi, produksi maksimumnya yaitu 400 P1 dan 200 P2 , dengan keuntungan maksimum yaitu Rp.80.000,-



Daftar Pustaka:
3.                  https://id.wikipedia.org/wiki/Riset_operasi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar